lucu2

lucu2

Minggu, 22 Desember 2013


1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :
a. Faktor Internal
·       Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan pertumbuhan yang baik.
·       Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan.
·       Auksin : untuk membantu perpanjangan sel
·       Giberelin :untuk pemanjangan dan pembelahan sel
·       sitokinin : untuk menggiatkan pembelahan sel
·       etilen :untuk mempercepat buah menjadi matang
·      Asam traumalin : Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang luka
·       Kalin : Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
1.    Rizokalin : Untuk pembentukan akar
2.    Aulokalin : Untuk pembentukan batang
3.    Filokalin : Untuk pembentukan daun
4.    Antokalin : Untuk pembentukan bunga
b. Faktor Eksternal
·       Air
Fungsi air antara lain :
·      Untuk Fotosintesis
·      Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
·      Membantu proses perkecambahan biji
·      Menjaga (mempertahankan) kelembapan
·      Untuk transpirasi
·      Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
·      Menghilangkan asam asbisat

·       Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
·       Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
·       Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
·       Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.
·       Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.

Jumat, 30 November 2012

laporan pratikum kimia pengenceran dan kemolaran


Laporan Pratikum Kimia
Kemolaran Dan Penenceran

Disusun Oleh:
Anggreni Indika Seprapti
                         Kelas: Xi Ipa 2         

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMA PLUS N 7 BENKULU
2011/2012

Kemolaran Dan Pengencernan


1.  Membuat Larutan

Membuat 100 Ml Larutan Nacl 2m Dari Kristal Nacl Murni .

A.           Tujuan Pratikum :
 Membuat Larutan

B.           Teori Singkat

Larutan Didefinisikan Sebagai Campuran Homogen Antara Dua Atau Lebih Zat Yang Terdisfersi Baik Sebagai Molekul, Atom Maupun Ion Yang Komposisinya Dapat Bervariasi. Larutan Dapat Berupa Gas, Cairan Atau Padatan. Larutan Encer Adalah Larutan Yang Mengandung Sejumlah Kecil Solute, Relative Terhadap Jumlah Pelarut, Sedangkan Larutan Pekat Adalah Larutan Yang Mengandung Sebagian Besar Solute. Solute Adalah Zat Terlarut Sedangkan Solvent ( Pelarut ) Adalah Medium Dalam Mana Solute Terlarut.
Untuk Membuat Larutan Dengan Konsentrasi Tertentu Harus Diperhatikan :
Apabila Dari Padatan ,Pahami Terlebih Dahulu Satuan Yang Diinginkan, Berapa Volume Atau Massa Larutan Yang Akan Dibuat.
Apabila Larutan Yang Lebih Pekat, Satuan Konsentrasi Larutan Yang Diketahui Dengan Satuan Yang Diinginkan Harus Disesuaikan. Jumlah Zat Terlarut Sebelum Dan Sesudah Pengenceran Adalah Sama Dan Memenuhi Persamaan.
Salah Satu Satuan Konsentrasi Larutan Zat Yang Sering Digunakan Adalah Molaritas (M). Molaritas (M) Menyatakan Banyaknya Jumlah Mol Zat Terlarut (Solute) Di Dalam 1 Liter Larutan (Solution).
Kemolaran Dinyatakan Dalam Rumus :

M =

M =Kemolaran /Molaritas (Mol L-1)
N =Jumlah Zat Terlarut /Mol (Mol)
V  =Volume ( L )

C.Alat Dan Bahan

1.        Neraca                                        6.Labu Ukur 250 Ml
2.       Botol Semprot                              7.Gelas Kimia 50 Ml
3.       Corong                                         8.Sendok Stailess                             
4.       Batang Pengaduk                        9.Kristal Nacl
5.       Pipet Tetes                                  10.Aquades



D.Cara Kerja   

1.    Hitung Jumlah Nacl Yang Dibutuhkan
2.    Timbang X Gram Kristal Nacl
3.    Larutkan Kristal Nacl Dengan Kira-Kira 30 Ml Air Dalam Gelas Gelas Kimia                                            50 Ml.Aduk Menggunakan Dengan Batang Pengaduk Hingga Larut.
4.    4.Pindahkan Larutan  Kedalam Labu Ukur 250 Ml,Menggunakan Corong Dengan Batang Pengaduk .
5.    Bilas Gelas Kimia Beserta Corong.Masukkan Air Bilasan Kedalam Labu Ukur.
6.    Selanjutnya Tambahkan Aquades Hingga Mendekati Tanda Batas Menggunakan Botol Semprot.Tambahkan Aquades Dengan Menggunakan Pipet Tetes Hingga Tanda Batas.Bersihkan Leher Labu Menggunakan Tisu.
7.    Labu Ditutup,Kemudian Diguncang Dengan Cara Membalikkannya Beberapa Kali Agar Larutan Homogen.

E.Hasil Pengamatan

            Hasil Yang Diamati Warna Air Menjadi Berubah  Dan Untuk Mencari Massa Yaitu :
            Dik :  V = 250ml
                     M = 2 M
            Mr Nacl = 58,5
            Dit : M…..?    
Jawab:
Jumlah NaCl Yang Di Butuhkan                      N =
    V1                                                                                    Gr = N        
N =MV                                                                 Gr = 0.5
N =2 Mol                                                               Gr =29,25 Gram,
N  = 500 Mmol =0,5 Mol

F.Kesimpulan.

Dari Pratikum Di Atas Di Simpulkan Larutan Adalah Sebagai Campuran Homogen Antara Dua Atau Lebih Zat Yang Terdisfersi Baik Sebagai Molekul, Atom Maupun Ion Yang Komposisinya Dapat Bervariasi.
Molaritas Adalah Banyaknya Jumlah Mol Zat Terlarut (Solute) Di Dalam 1 Liter Larutan (Solution).
Kemolaran Dinyatakan Dalam Rumus :

M =

M =Kemolaran /Molaritas (Mol L-1)
N =Jumlah Zat Terlarut /Mol (Mol)
V  =Volume ( L )
Warna Larutannya pada percobaan 1 menjadi  Lebih Kekuning-Kuningan Dan Konsentrasinya Besar  dan Massa NaCl yang di butuhkan yaitu 29,25 gram,


2. Pencernaan Larutan

   Membuat 100 Ml Larutan NaCl  0,2 M Dari Larutan Nacl 2 M.
           
A. Tujuan Pratikum :
Menetukan Kosentrasi Larutan

B.  Teori Singkat

Proses Pengenceran Adalah Mencampurkan Lrutan Pekat ( Konsentrasi Tinggi ) Dengan Cara Menambahkan Pelarut Agar Diperoleh Volume Air Yang Lebih Besar. Jika Suatu Larutan Senyawa Kimia Yang Pekat Diencerkan, Kadang-Kadang Sejumlah Panas Dilepaskan. Hal Ini Terjadi Pada Pengenceran Asam Sulfat Pekat. Agar Panas Ini Dapat Dihilangkan Dengan Aman, Asam Sulfat Pekat Harus Ditambahkan Ke Dalam Air, Tidak Boleh Sebaliknya. Jika Air Yang Ditambahkan Ke Dalam Asam Sulfat Pekat, Panas Yang Dilepaskan Sedemikian Besar Yang Dapat Menyebabkan Air Mendadak Mendidih Dan Menyebabkan Asam Sulfat Memercih. Jika Kita Berada Di Dekatnya, Percikannya Akan Dapat Merusak Kulit.
               Pengenceran Ialah Memperkecil  Konsentrasi Larutan Dengan Menambahkan Sejumlah Tertentu Pelarutan.Pencernaan Menyebabkan Volume Dan Kemolaran Larutan Berubah, Tetapi  Jumlah Zat Terlarut Tidaklah Berubah ,

Perhitungan Pengenceran Larutan
Untuk Mengetahui Banyaknya Larutan Induk (Pekat) Yang Akan Diencerkan Dapat Dihitung Dari Persamaan Berikut:
V1 M1 = V2 M2

Keterangan:               V1 = Volume Larutan Yang Akan Diencerkan
                                        M1 = Molaritas Larutan Yang Akan Diencerkan
                                        V2 = Volume Larutan Yang Akan Dibuat
                                        M2 = Molaritas Larutan Yang Akan Dibuat

C. Alat Dan Bahan

1.    Gelas Ukur 100 Ml
2.    Botol Semprot
3.    Pipet Tetes
4.    Gelas Kimia 
5.    Labu Ukur 250 Ml
6.    NaCl 2 M
7.    Aquades

D.Cara Kerja

1.    Hitung NaCl 2 M Yangdibutuhkan
2.     Ambil   X Ml Nacl  2 M
3.    Masukan X  Ml NaCl 2 M  Ke Dalam Labu Ukuran 250 Ml .Selanjutnya Tambahkan Aquades Hingga Mendekati Tanda Batas  Menggunakan Botol Semprot,Tambahkan Aquades Dengan Pipet Tetes Hingga Tanda Batas,Bersihkan Leher Labu Mengunakn  Tisu.
4.    Labu Ditutup,Kemudian Diguncang Dengan Cara Membalikkannya Beberapa Kali Agar Larutan Homogen

E .Kesimpulan
Perhitungan Molaritas Zat Terlarut Dari Kristalnya
Larutan Yang Akan Dibuat 250 Ml Larutan NaCl 0,2M Dari Kristal Nacl.
Akan Dibuat Larutan 250 Ml Larutan Nacl 0,2m Dari Larutan Nacl 2 M. Volume Nacl 0,2 M Yang Harus Diambil Untuk Diencerkan Adalah:
V1 X 2                    = 250 X 0,2
2 .V1                               = 50
V1                           = 50 /2
V1                           = 25 Ml
              
 Pengenceran Ialah Memperkecil  Konsentrasi Larutan Dengan Menambahkan Sejumlah Tertentu Pelarutan.Pencernaan Menyebabkan Volume Dan Kemolaran Larutan Berubah, Tetapi  Jumlah Zat Terlarut Tidaklah Berubah .
Percobaan 2,Konsentrasinya Lemah /Kecil Dan Warnanya Bersih Atau Bening

Kesimpulan Dari Percobaan 1 Dan 2

      Kita Dapat Menentukan Konsentrasi Larutan Dan Membuat Larutan .Pada Percobaan Tersebut Cara Mengencerkan Larutan Sebaliknya Kemudian Ditambahkan Dengan Air Hingga Mencapai Garis Ukuran Labu Ukur.Pada Percobaan 1 Warna Larutannya Lebih Kekuning-Kuningan Dan Konsentrasinya Besar Tetapi Waktu Pengenceran Larutan /Percobaan 2,Konsentrasinya Lemah /Kecil Dan Warnanya Bersih Atau Bening Oleh Karna Itu Kita Dapat Mengetahui Laju Reaksi Melalui Kemolaran Dan Pengenceran.